Pembagian BLT Di Desa Hilifalago Diduga Ada Unsur Pribadi
Kamis, 23/07/2020 - 15:15:53 WIB
Hebatriau.com, Nias Selatan - Pembagian BLT (Bantuan langsung Tunai) terus menjadi sorotan masyarakat, apalagi bila dibagikan tidak sesuai peruntukannya. Program pemerintah ini masih saja menjadi perhatian masyarakat terutama masyarakat yang membutuhkan disaat kena imbas dan tekanan ekonomi akibat covid 19.
Menurut ketua DPW IMO (Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Media Online Inodnesia) Provinsi Riau terus memantau pembagian BLT terutama didaerah yang masyarakatnya sangat membutuhkan perhatian serius dari pemeritah.
Di desa Hilifalago pembagian BLT ini juga menjadi perhatian serius karena data penerima selalu berubah-ubah pada hal sudah dirapatkan beberapa kali oleh kepala desa dan juga tokoh masyarakat di desa setempat. Rapat tanggal 3 Mei 2020 dihadiri oleh camat Onolalu Darnis Harita, ST, MA, kepala desa Hilifalago Terwujud Gari dan tokoh-tokoh masyarakat menetapan penerima BLT di desa Hilifalago sebanyak 181 kepala keluarga (KK), kemudian rapat penetapan penerima BLT tanggal 25 Mei 2020 berubah kembali menjadi 100 KK. Rapat berikutnya tanggal 31 Mei 2020 berubah lagi menjadi 181 KK dan yang terealisasi dan menerima cuma 24 KK.
Masyarakat Desa sudah banyak yang merasa kecewa dengan pembagian tersebut yang terdata 181 KK kenapa yang menerima Cuma 24 KK dengan alasan dana tidak cukup untuk dibagikan kepada semua yang tedaftar 181 KK. Kemudian rapat kembali tanggal 21 Juli memutuskan Penerima 143 KK dan ada sisipan 48 KK. Pembgian juga tidak merata karena penerima sudah menandatangani kwitansi Rp. 600.000 per KK / bulan dan malah ada yang menerima Rp. 450.000 tidak sama dengan yang di kwitansi.
Menurut tokoh masyarakat Desa Hilifalago yang namanya tidak mau dipublikasikan mengatakan bahwa sepengetahuannya pembagian BLT di desa hilifalago pada selasa 21 juli 2020 kepada 24 KK dan pembayaran kepada 119 KK penerima susulan dari bulan april 2020. Ini sangat mengherankan kenapa bisa terus berubah penerima BLT ini.
Pada saat pembagian BLT di desa Hilifalagi tidak dihadiri camat onolalu atau perwakilannya umtuk menyaksikan pembagian tersebut, sehingga kecurigaan masyarakat semakin menjadi-jadi. Apalagi karena pembagian BLT tersebut tidak sesuai dengan keputusan musyawarah yang sudah diputuskan bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa hilifalago. Ketika media ini menghubungi kepala desa hilifalago Terwujud Gari mengatakan bahwa pembagian BLT di desa hilifalago tidak ada persoalan dan semua berjalan lancar.
Menurut Ketua IMO Riau Saudara hondro mengatakan bahwa besarnya dana desa hilifalago tahun 2020 adalah Rp. 720.726.000 sedangkan dibandingkan anggaran dana desa (DD) yang dibagikan kepada masyarakat yang 143 KK ditambah susulan 48 KK. Jika semua masyarakat yang layak menerima bantuan 191 KK selama tiga bulan mulai april sampai Juli 2020 adalah ( 3 bulan x Rp. 600.000 = 1. 800.000 x 191 KK baru sebesar Rp. 343.800.000 tidak sampai menghabiskan dana desa . Kenapa kepala desa Terwujud Gari tidak menjalankan keputusan musyawarah yang sudah diputuskan bersama ? ini jadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat dan bisa-bisa persoalan ini akan saya bawa bawa ke ranah hukum katanya mengakhiri. (Red/TZ/Tim)
Komentar Anda :