Pasca Kejadian yang Menimpa Mahasiswa Papua di Surabaya
Gejolak Yang Terjadi di Papua, Tak Goyahkan Kedamaian Merauke
Selasa, 03/09/2019 - 23:01:52 WIB
MERAUKE -- Beberapa wilayah kota yang ada pada Kepulauan Papua sering terjadi gejolak aksi demo, yang mana hal tersebut terjadi pasca asrama mahasiswa Papua yang ada di Surabaya di serang. Dimana, aksi demo yang dilakukan lebih sering berujung pada aksi anarkisme. Namun yang paling mengagumkan adalah, hal tersebut tidak pernah terjadi di wilayah Kabupaten Merauke.
Sedikit menilik kebelakang, pada tahun 2000 sempat terjadi gejolak di wilayah Kabupaten Merauke yang mengakibatkan kerugian moral dan moril bagi wilayah sekitar Kabupaten Merauke. Untuk meredam keadaan, kepala daerah yang menjabat saat itu mengajak semua pihak untuk bersepakat dan mengikrarkan kalimat 'Istana Cinta Damai' di wilayah Merauke.
Nah sejak saat itulah para tokoh masyarakat, adat, pemuda dan agama bersama-sama bergandengan tangan dan terus mengumandangkan kalimat istana cinta damai di wilayah Merauke. Walaupun tidak ada konsekuensi hukum yang ditetapkan bagi para pelanggarnya, namun hingga saat ini semua pihak terus berkomitmen dan terus menjaga kedamaian di Merauke.
Kepala daerah yang saat itu menjabat selama dua periode (2000-2010), Jhon Gluba Gebze, saat diwawancarai Suarasindo.com mengatakan penetapan kalimat 'Istana Cinta Damai' dilakukan saat dirinya menjabat menjadi Bupati Merauke. Yang mana hal tersebut sengaja dilakukan, guna untuk meredakan semua gejolak yang terjadi pada saat itu.
Ia juga mengatakan, bahwa dirinya hanyalah sebuah alat yang digunakan oleh Tuhan Yesus Kristus yang ia sembah, melalui kuasa Roh Kudus-Nya untuk mengikrarkan kalimat 'Istana Cinta Damai' dan menjadikan Merauke sebagai kota kedamaian bagi semua orang.
Sebagai simbol kedamaian, lanjutnya, dibangunlah patung Yesus Kristus di sekitar Bandara Mopah Merauke. Tujuannya adalah agar semua orang bisa terus mengingat, walau apapun yang terjadi, Merauke harus tetap dijadikan sebagai sebuah wilayah yang lebih mengutamakan dan lebih mencintai kedamaian.
Di akhir wawancara, ia ingin menyampaikan sebuah pesan bagi semua orang. Bahwa orang Papua memang hadir dengan warna kulit yang sedikit berbeda dengan yang lainnya. Namun janganlah terganggu, karena hal tersebut merupakan sebuah fariasi dari sang pencipta yang merupakan salah satu kekayaan atas keragaman suku yang ada di Indonesia.
"Dimana kekayaan tersebut, bukanlah dan jangan juga hanya dijadikan sebuah hiasan saja. Karena dari muara kesederhanaan ini, kami ingin mengatakan sebuah jaminan, bahwa jika sinar matahari masih terbit, maka suasana kedamaian akan selalu terjaga dan tetap ada di wilayah Merauke untuk selama-lamanya", pungkasnya.***
Sumber: suarasindo.com
Komentar Anda :