Hebatriau.com | Rokan Hulu -- Sejak lama komoditas Kelapa sawit di Riau jadi primadona di negeri lancang kuning, mulai dari CPO cangkang, Inti hingga Limbanya.

Akan tetapi, masyarakat Riau belum merasakan timbal balik untuk kemajuan daerah tersebut, meski Daerah Riau yang kaya atas Sumber Daya Alam (SDA), Minyak dibawah bumi, minyak diatas bumi hasil dari perkebunan kelapa sawit yang terluas, mungkin di seluruh dunia.

Malahan jalan di Riau hanya di pakai sebagai mobilisasinya saja. Selama ini Riau sebagai daerah penghasil CPO hanya mendapatkan kerugian dari CPO itu sendiri, sebut saja persoalan jalan rusak, tingginya potensi erosi serta juga resiko pencemaran udara, tanah dan air akibat ancaman karhutla dan lain lain

Berdasarkan data Pansus DPRD Riau tahun 2015 saat ini Riau telah memiliki lahan yang berizin seluas 1.34 juta Hektar dan terdapat 225 pabrik pengelolaan sawit dan menghasilkan CPO 9.283.200 ton per tahun

"Itu 7 tahun silam, dan kami minta bapak gubernur Riau dan bapak bapak yang ada di DPR RI untuk bisa menyuarakan ini untuk kemakmuran rakyat sekaligus bisa membantu pemerintah daerah," ujar Afrizal aktifis pergerakan dan juga mantan Presma univesitas pasir pengaraian, dirinya ancam akan melakukan aksi terkait hal ini bersama rekanya seperjuangan.

"Kalau sekiranya ini dilakukan dengan serius dalam perjuangannya, jadi sangat banyak manfaatnya, salah satunya untuk membantu anak-anak dari masyarakat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi yang berprestasi, dan kemajuan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kita di Riau," pungkasnya. (Media SHI Group)

Editor Fahrin Waruwu