DPN Perkasa Riau Nilai Ini Penyebab Gagalnya Pembangunan Payung Elektrik Masjid Agung An-Nur
Senin, 03/04/2023 - 14:54:15 WIB
Hebatriau.com | PEKANBARU -- Payung elektrik di Masjid Agung An-Nur yang belum rampung dan kemudian sempat mengalami rusak karena dugaan hujan es masih menjadi sorotan. Pengawas Dewan Pertukangan Nasional Perkumpulan Tukang Bangunan Indonesia (DPN PERKASA) Riau, Fajar Menanti Simanjuntak menduga para tukang yang mengerjakan proyek tersebut di duga tidak ahli atau TKK (Tenaga Kerja Konstruksi ) tidak memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi (SKKK), Senin (03/04/23).
Pengawas dan Ketua DPN Perkasa Riau, Fajar Menanti Simanjuntak dan Ferry Shandra Pardede menilai "proyek Payung Elektrik Mesjid A Nur yang di biayai dengan dan APBD Propinsi Riau sebesar Rp 42 Miliar yang di kerjakan oleh PT. BERSINAR JESSTIVE MANDIRI yang sampai saat ini belum juga selesai diduga tidak menggunakan TKK (Tenaga Kerja Konstruksi) yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi (SKKK) sebagaimana Undang Undang Jasa Konstruksi No.2 tahun 2017 dan Permen PUPR RI Nomor 1 tahun 2023, pasal 37,(3), point b. Penggunaan TKK (Tenaga Kerja Konstruksi) yang bersertifikat"paparnya.
Dari kejadian tersebut, Pengawas DPN PERKASA Riau, Fajar Menanti Simanjuntak mendesak Pemerintah Provinsi Riau segera menjalankan UU dan Permen yang memberikan sertifikasi para petukang pekerjaan jasa konstruksi.
"Kita desak penerapan itu (Pemda) Ini amanat UU dan turunannya dituangkan dalam Permen PUPR per Januari 2023. Tentu, tak ada alasan tak menjalankannya," ujar Pengawas DPN PERKASA Pusat, Fajar Menanti.
Pasalnya diketahui gagalnya pembangunan Payung elektrik di Masjid Agung An-Nur senilai Rp 42 Miliar ini masih menjadi buah bibir dikalangan masyarakat kota Pekanbaru.
Masyarakat Pekanbaru kecewa terkait pembangunan payung elektrik di Masjid Annur Pekanbaru senilai Rp 42 miliar yang dinilai tidak memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang lebih penting.
Beberapa komentar bermunculan seperti ''Tukangnya Amatir mungkin, atau....?, Ni parah ni.. tak cocok harga sama kwalitasnya. Ayo KPK.. itu udah ada indikasi mark up''.
Warga lainnya juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak seperti perbaikan infrastruktur dan pendidikan.
Proyek payung elektrik Masjid Annur Pekanbaru ini menjadi sorotan setelah mengalami kerusakan. Banyak warga yang merasa kecewa dan menduga adanya indikasi korupsi di balik anggaran pembangunan tersebut. Mereka pun berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut dugaan korupsi dalam proyek ini.
Payung elektrik ini seharusnya menjadi fasilitas penunjang ibadah yang bermanfaat bagi masyarakat. Namun, dengan kerusakan yang terjadi dan dugaan korupsi yang muncul, proyek ini malah menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan bagi warga Pekanbaru.***
Komentar Anda :