Daya Pembelian Masyarakat Turun, Gubernur Riau Meminta Agar Mempercepat Ekspor CPO Ke Presiden
Selasa, 05/07/2022 - 11:10:17 WIB
Hebatriau.com | PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan permohonan percepatan dan perluasan ekspor CPO dan turunannya. Hal itu sebagai upaya agar harga Tandan Buah Segar (TBS) perkebunan kelapa sawit bisa pulih.
Seperti dilansir dari situs Mediacenterriau, Permohonan itu disampaikan Gubri Syamsuar ke Presiden Jokowi di Jakarta, lewat surat yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Riau pada Senin (4/7/2022) dengan nomor surat 526/Disbun/1837.
Dalam surat itu, Syamsuar melaporkan harga TBS perkebunan kelapa sawit beberapa bulan terakhir di Sumatera khususnya terus menurun. Harga TBS di tingkat pekebun juga anjlok.
Itu sesuai dengan hasil rapat forum gubernur se-Sumatera tahun 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 28 sampai 30 Juni 2022 di Pekanbaru. Gubernur Riau juga melaporkan ke Presiden bahwa perkembangan terakhir harga TBS pekebun di Provinsi Riau saat ini berkisar antara Rp 600 sampai dengan Rp 900 per kg.
Penyebab utama anjloknya harga TBS pekebun adalah belum optimalnya ekspor CPO dan turunannya. Juga keterbatasan storage tank yang dimiliki PKS sehingga PKS membatasi pembelian TBS dari pekebun.
"Berdasarkan laporan dari 285 PKS yang ada di Provinsi Riau, storage tank PKS dan eksportir hanya mampu menampung CPU dalam waktu satu minggu ke depan," sebut Gubernur Riau dalam surat permohonan tersebut, di Pekanbaru, Selasa (5/7/2022).
Kemudian, orang nomor satu di Riau ini juga menyampaikan, menurunnya harga TBS pekebun mulai berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya inflasi di Provinsi Riau. Berdasarkan data BPS pada bulan Mei 2022, inflasi di provinsi Riau sebesar 0,88% dan pada bulan Juni 2022 naik menjadi 1,86%.
Ia menerangkan, salah satu faktor penyebab meningkatnya inflasi di Provinsi Riau adalah meningkatnya biaya produksi, dimana saat ini harga pupuk yang dibutuhkan oleh pekebun mengalami peningkatan harga yang sangat signifikan.
Jelasnya, peningkatan harga pupuk ini menjadi beban yang cukup berat bagi perkebun karena bersamaan dengan menurunnya pendapatan perkebunan akibat anjloknya harga TBS.
"Dengan memperhatikan kondisi yang kami laporkan diatas, bersama ini kami sampaikan permohonan kepada Bapak Presiden untuk mempertimbangkan upaya-upaya memperluas kembali ekspor CPO dan turunannya sehingga harga TBS berkebun dapat kembali meningkat sesuai harapan masyarakat," tutupnya. (SHI GROUP)
Editor:Doni
Komentar Anda :