Suarasindo.com | RIAU -- Tim Subdit Pengendalian Peredaran Benih (P2B) Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan (Dit PTH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemantauan program Kebun Bibit Desa (KBD) di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan pada tanggal 3 November 2021. Salah satu unit KBD yang dipantau adalah KBD di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Hijau Daun.

Nurul Iftitah, selaku Kasubdit P2B Dit PTH KLHK beserta anggotanya Putra dan Wina turun langsung ke lokasi persemaian KBD bersama tim BPDASHL Indragiri Rokan. Ia dan tim mengapresiasi kinerja KTH Hijau Daun yang mampu mengelola KBD Kualu Nenas dengan baik. Bibit-bibit tertata rapi dan terpelihara, fasilitas persemaian pun dibangun dengan layak dan memadai.

“Bibit-bibit ini dirawat dengan baik, sudah siap tanam dan dapat segera didistribusikan” kata Nurul saat meninjau lokasi persemaian.

Nurul menyampaikan kepada kelompok bahwa fasilitas persemaian KBD harus dirawat agar dapat dimanfaatkan kembali secara mandiri oleh kelompok setelah fasilitas biaya dari pemerintah berakhir. Adapun pengelolaan KBD, selama masih difasilitasi oleh pemerintah harus betul-betul dipertanggungjawabkan setiap rupiahnya.

“Kelompok harus tetap kompak dan semangat, yakinlah bahwa dengan menanam bibit akan memperoleh manfaat, tidak hanya aspek lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbuhnya menyemangati KTH Hijau Daun.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari pengurus KTH Hijau Daun beberapa bibit yang telah disemai sempat terserang hama penggerek batang, seperti pada bibit Matoa dan Ketapang Kencana. Namun, pengurus dan anggota KTH Hijau Daun selaku pengelola KBD langsung bertindak cepat melakukan pengendalian hama.

Tak hanya itu, kondisi cuaca di Desa Kualu Nenas sebelumnya menghalangi distribusi bibit, cuaca panas terik yang lama dan hujan tidak merata menyebabkan distribusi bibit harus ditunda dahulu.

“Distribusi bibit belum dilaksanakan, menunggu hujan merata di wilayah Desa Kualu Nenas,” ujar M. Romzizi selaku Ketua Kelompok KTH Hijau Daun.

“Kami khawatir nanti, apabila bibit dipaksakan distribusi dan penanamannya pada saat musim belum mendukung akan berakibat kematian bibit di lapangan, sehingga persentase tumbuh tanaman tidak tercapai maksimal,” lanjut Romzizi.

Romzizi juga menyampaikan bahwa respon dari masyarakat sekitar mengenai pembibitan ini antusias. Banyak warga di luar anggota kelompok yang tertarik untuk meminta dan menanam bibit yang ada di persemaian KBD Kualu Nenas.

Mengenai hal tersebut, Desmantoro, Kasi RHL BPDASHL Indragiri Rokan yang ikut mendampingi Tim Subdit P2B Dit PTH KLHK menyampaikan bahwa penanaman di lahan anggota kelompok yang sudah dipetakan dalam rancangan KBD baiknya menjadi prioritas.

“Jika (rancangan KBD) telah terpenuhi, selebihnya silahkan dibagikan ke masyarakat di luar kelompok, namun pastikan bibit benar-benar ditanam, dirawat, didata dan didokumentasikan,” ujar Desmantoro.

Ia juga mendukung agar distribusi bibit segera dilaksanakan, didata dan didokumentasikan hasil penanamannya dengan aplikasi foto berkoordinat sehingga dapat dibuat peta sebaran tanamannya. Dijelaskan juga bahwa dana insentif penanaman akan dialokasikan pada tahun 2022.

Untuk itu, kelompok diminta untuk menanam dan memelihara dengan baik untuk mendapatkan prosentase hidup tanaman yang tinggi. Besaran insentif penanaman ditentukan dari jumlah tanaman hidup di lapangan berdasarkan hasil evaluasi bersama.

Desmantoro berharap agar tanaman KBD tersebut dipelihara dengan baik, sehingga dapat menghasilkan manfaat seperti yang diharapkan oleh KTH Hijau Daun dan masyarakat Desa Kualu Nenas. (Adv/SHI GROUP)

Editor: Rati