ROKAN HULU - Menindaklanjutin Aturan dan Instruksi Pemerintah Pusat, Provinsi Riaua dan Bupati Rokan Hulu (Rohul) H. Sukiman, Pemerintah Desa (Pemdes) Bangun Jaya kecamatan Tambusai Utara sudah mendirikan posko siaga Corona Virus Desease Covid-19 di setiap perbatasan dan dipusat desa setempat.
Disampaikan Kepala Desa Bangun Jaya, Yusrianto yang akrab disapa Ocu ini, pihaknya komit dalan melaksanakan aturan terkait Pencegahan penularan Corona Virus Desease atau Covid-19 di wilayah Desanya.
"Ya kita sudah mendirikan posko siaga Covid-19 dengan membangun kerjasama dengan semua stacholder yang ada Bhabinkabtibmas, Polmas, Linmas dan semua perangkat desa Bangun Jaya, semua berperan aktif dalam melakukan sosialisasi pencegahan sejak dua mingguan yang lalu telah kita mulai," kata Yusrianto.
Ocu sapaan akrab kades Bangun Jaya juga mengatakan bahwa posko siaga ini didirikan atas kerja sama semua pihak dan didanai melalui anggaran pendapatan asli desa
“Di desa kita ini orang dalam pemantauan (ODP) yakni warga yang baru pulang dari luar daerah seperti Malaysia, Jepang dan juga Sumatra Utara dan ada dari Pekanbaru. Ada juga yang sudah selesai melakukan isolasi mandiri dan sudah di cek oleh tim dari puskesmas dan dinyatakan selesai sebanyak lima orang,” tuturnya,
Dikatakannya, potensi lokal desa itu harus kolaborasi seperti itu karena titik akhir penanganan adalah warga-warga di level desa, RT dan RW. Mereka adalah ujung tombak agar penyebaran COVID-19 tidak meluas.
Di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara , Kabupaten Rokan Hulu sudah dilakukan pendataan pemudik atau warga yang pulang kampung baik pelajar ataupun lainnya, serta Penyemprotan disinfektan, dan penyediaan alat cuci tangan di sejumlah titik kita siapkan di depan kantor pemerintah dan depan rumah warga.
“Kami meminta kepada masyarakat yang pulang kampung untuk isolasi diri. Jangan berinteraksi dengan masyarakat lain dulu selama 14 hari,” kata Kades.
Disebutnya Pemdes gencar mengedukasi masyarakat soal COVID-19. Tujuannya, supaya masyarakat mengetahui langkah-langkah pencegahan COVID-19, dan tidak mudah terpapar informasi bohong atau hoaks yang kerap meresahkan.
“Kami jelaskan bahwa isolasi bukan berarti positif. Untuk memastikan, yang datang ke desa dalam keadaan sehat untuk cegah penyebaran,” pungkasnya. (Fah)