Diduga Kasubag DPRD Siak Tidak Transparan Mengenai Pengelolahan Dana Media Online
Jumat, 22/05/2020 - 16:43:23 WIB
SIAK - Kasubag Humas Protokoler DPRD Kabupaten Siak, Rohid menyebutkan, bahwa anggaran publikasi untuk media Online di DPRD Kabupaten Siak tahun 2020 hanya 150 juta pertahun.
Angka tersebut, lanjut Rohid, di bagi lagi menjadi 2 kategori untuk kerjasama bagian publikasi di Media Online. Sementara media cetak itu berbeda.
"Gara-gara Corona ini bang, anggaran media online cuma 50 juta untuk iklan, 100 juta untuk Advetorial selama setahun ini," ungkap Rohit saat ditemui awak media diruangannya, Kamis (30/4/2020).
Saat disinggung berapa media Online yang bekerja sama di Bidang publikasi kegiatan di DPRD Kabupaten Siak, Rohit enggan menjawab dan mengalihkan pembicaraan lain. Namun ketika awak media bertanya terkait kerjasama publikasi media cetak, Rohid mengatakan, "tidak usah membahas itu, kita bahas media online saja," ujarnya.
Menanggapi persoalan itu, salah seorang wartawan yang bertugas di Kabupaten Siak, MRI, mengaku tidak masuk akal dengan pernyataan Kasubag humas protokoler DPRD Kabupaten Siak.
"Masa angggaran hanya segitu, di Siak aja media hampir seratus, itu tidak masuk akal. Cuma saya curiga ada kongkalikong itu," celoteh MRI seraya menggerutu, menahan perasaan perih dimana disaat situasi Pandemi Covid-19 ini para awak media tetap menjadi garis depan untuk menyeimbangkan informasi.tetapi adanya sebahagian oknum yang kurang menghargai perjuangan insan pers itu.
Terkait anggaran ini, MRI bersama rekan-rekannya, rencananya akan berkoordinasi dengan pihak Kejari Siak. "Apakah benar segitu, atau ada yang bermain," pungkasnya.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, media ini mencoba menghubungi Sekwan DPRD Kabupaten Siak Amrul untuk meminta keterangan terkait anggaran tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, Sekwan DPRD Kabupaten Siak Amrul tidak bisa dihubungi.
Dalam hal ini Ketua IMO Provinsi Riau(Ikatan Media Online) dibawah pimpinan Saudra Hondro, juga mengakui sangat kecewa dengan jawaban Kasubag atas nama Rohit media DPRD Siak, yang mengatakan bahwa anggota IMO hanya mendapatkan satu orderan, itupun tergantung pageviews nya, sedangkan dari tahun sebelumnya tidak pernah seperti itu, padahal anggota IMO begitu banyak media yang tergabung".
Dengan Orderan yang hanya satu media, maka ditolak karena dianggap tidak relevan dan akan segera diusut serta dilaporkan.(Red)
Komentar Anda :