PEKANBARU -- Program pemutihan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Provinsi Riau baru berjalan empat hari, 6.295 unit kendaraan roda dua dan empat telah manfaatkan program tersebut.

Dimana untuk kendaraan roda dua yang melakukan pembayar pajak sebanyak 4.677 unit dan roda empat 1.618 unit, dengan keringanan denda yang diputihkan sebesar Rp2.392.031.134 atau Rp2,3 miliar lebih.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Indra Putrayana, Jumat (18/10/2019) di Pekanbaru.

"Selama empat hari program pemutihan berlangsung sudah 6.295 unit kendaraan roda dua dan empat yang bayar pajak. Dari angka itu sebanyak Rp2,3 miliar lebih denda yang dihapuskan, sedangkan pokok yang dibayar Rp6,744 miliar," katanya.

Lebih lanjut Indra merincikan, dari 12 kabupaten/kota se-Riau yang banyak manfaat program pemutihan adalah Pekanbaru sebanyak 2.558 unit dengan rincian roda dua 1.672 unit dan roda empat 886 unit. Kemudian Kampar sebanyak 507 unit.

"Yang rendah manfaat program pemutihan itu Kabupaten Kepulauan Meranti hanya 167 unit dan Rokan Hilir 233 unit baik roda dua dan empat," terangnya.

Dia mengatakan, potensi PKB di Pekanbaru memang lebih besar dibanding daerah lain. Disamping jumlah kendaraan yang banyak, juga kesadaran masyarakat pentingnya membayar pajak juga cukup tinggi.

"Itu terlihat dari 6.295 unit yang bayar pajak, hampir setengahnya kendaraan di Pekanbaru dengan total pokok pajak yang dibayar mencapai Rp3,55 miliar lebih dan keringanan denda Rp1,271 miliar," paparnya.

"Kita imbau masyarakat di daerah lain juga dapat memanfaatkan program pemutihan denda ini. Karena program ini belum tentu setiap tahun ada, bisa saja tahun depan tidak ada program ini", ungkapnya.

Untuk diketahui program pemutihan denda pajak di Riau dimulai sejak 15 Oktober lalu, dan akan berakhir pada 14 Desember 2019 mendatang.***