Pekanbaru - Satreskrim Polres Bengkalis berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan (curas). Peristiwa terjadi pada rumah di Jalan Arjuna, Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan pada 18 September 2022.

Tiga pelaku pencurian yang mengenakan senjata tajam (sajam) berhasil diringkus setelah dua bulan lebih petugas melakukan penyelidikan.

"Aksi pencurian itu dilakukan pada 18 September 2022 lalu sekitar pukul 2.30 WIB dini hari. Dalam aksinya, pelaku sempat mengambil dua handphone korban. Korban saat itu sempat melakukan perlawanan, sehingga pelaku membacok korban sebanyak tiga kali di bagian kepala dan leher," ungkapnya, Selasa (29/11/2022).

Kasatreskrim Polres Bengkalis, AKP Muhammad Reza mengungkapkan, pelaku yang berhasil ditangkap yakni PN (42), RS (42) dan AR (40). Dalam melakukan aksinya, pelaku sempat membacok pemilik rumah berapa Rifki (22) menggunakan senjata tajam.

Atas kejadian tersebut korban mengalami luka robek dibagian leher dan kepala. Ayah korban kemudian melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Setelah dilakukan penyelidikan panjang, pada Jumat (25/11/2022), kepolisian mendapatkan informasi bahwa para pelaku berada di wilayah Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut).

"Pada Sabtu 26 November 2022 pukul 10.10 WIB kita berhasil menangkap satu pelaku berinisial PN di sebuah rumah kosong. Setelah diinterogasi, pelaku mengaku melakukan aksi pencurian tersebut bersama empat orang temannya," tambahnya.

"Pelaku AR adalah otak komplotan perencana dan eksekutor yg memukul kepala korban hingga robek. Saat diamankan pelaku melakukan perlawanan, dan kemudian dilakukan tindakan tegas dan terukur yakni tembakan ke arah betis kiri," tambahnya.

Setelah dilakukan pengembangan, sekitar pukul 10.45 WIB, satu pelaku lain berinisial RS juga berhasil ditangkap tak jauh dari lokasi. Sementara pelaku AR berhasil ditangkap sekitar pukul 16.10 WIB di pinggir Jalan lintas Sumatera tepatnya di Kabupaten Batu Bara.

Reza mengatakan, saat ini pihaknya juga masih melakukan pengembangan untuk menangkap dua orang pelaku lain yakni EK dan HR yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).